Laman

Jumat, 30 September 2011

Cerpen "Pemulung Hobi Membaca"



Oleh :Fadelun heryanto

            Sungai batanghari memang tenang tapi deras ditepi, ku melamun di pinggirnya membayangkan  orang-orang yang sudah ditelan sungai ini “tenang namun menghanyutkan, indah namun kotor “ itulah kata yang tepat untuk sungai ini. Sungai yang terpanjang di sumatera ini jelas melewati sebuah tempat yang dulunya sebuah kerajaan yang jaya, kaya, megah dipimpin seorang sultan yang bijaksana dan arif sayangnya karena jatuh cinta dia merelakan harta kerajaan untuk sang wanita cantik yang tidak mencintainya sama sekali bahkan ingin merebut kekuasaan dari sang sultan itu. Dan pada akhirnya kerajaan ini runtuh akibat cinta yang salah hingga berpaling tangan pada puteri yang kini dikenal dengan puteri pinang masak. Walaupun puteri berhasil merebut kerajaan ini namun hatinya gundah menyesal karena ketamakan dan harus memperjuangkan kerajaan dan menjaga hartanya yang berharga bagi sang puteri hingga akhir hayatnya terbudakkan akan harta. Sepenggal cerita yang kubaca dari buku lusuh mengenai Jambi kota beradat yang orang tinggal didalamnya sangat ramah beraneka macam bentuk budaya pribumi, jawa, batak, minang, cina, arab, dan lainya.
            Aku merasa hari sangat  mencekap matahari menusuk dari atas namun ku tetap berjalan ke sebuah rumah bagiku mungkin sebagian orang atas tak pantas itu menyebut rumah tapi itulah istana bagiku kecil memang tak sampai 3 m x 3 m, dipinggir sungai batanghari berdiri sendiri beratapkan terpal berdinding triplek dan seng dan berbentuk panggung kalau hujan tak kan sampai hati aku melihat bahkan rasa dingin dan basah menghampiri dan jika terik panas menerpa paling tidak aku terhindar dari ancaman bertambah hitamnya diriku, ya walau aku tetap pede dengan apa yang diberi Tuhan.
            Rasanya sore ini aku harus mencari makan karena perutku sudah bernyanyi-nyayi sepotong roti pun tak apalah sudah mampu menahan nyanyian dari perut ini hingga besok lagi. Roti kudapat membeli di toko depan hanya satu karena aku peranah diajarkan berhemat walau pun aku bisa membeli dua, sepotong itu pun aku belah dua untuk makan malam ini dan besok pagi. Hari seperti biasa mencekam hidupku namun aku tetap tegar dalam hidup ini aku juga berfikir orang yang diatas sana tak ada artinya jika tidak ada orang-orang seperti aku, mereka hanya bisa memakai dan membuang sedangkan aku bisa membersihkan dan mengolah.
            Di tumpukan sampah aku menemukan buku-buku pelajaran aku membawa pulang karena aku suka membaca walau aku tidak pernah sekolah tapi aku sudah pernah ikut belajar membaca dengan para orang-orang tua yang tuna aksara, hingga kini belajar dan membaca itu penting akupun suka membaca dari situ, aku memang tidak sekolah karena tidak ada seorangpun yang mau mengurusku bahkan aku sendiri hanya ada uang untuk bertahan hidup makan dan minum sudah cukup bagiku. Aku tidak pernah menjual majalah buku pelajaran atau buku lainya yang aku dapat malah aku pelajari aku memang pemulung namun aku berwawasan dari majalah dan buku bekas.
            Terakhir aku baca sebuah buku mengenai ancaman tsunami yang mengerikan akupun mengkhayal jika aku kena tsunami apalagi rumahku dipinggir air. Aku ketakutan aku melapor pada orang sekitar tapi apa aku malah ditertawakan, ya karena tsunami tidak terjadi dipinggir sungai dan majalah itu berangka 2004 sedangkan sekarang sudah 2011. aku malu sendiri dan sekarang aku sadar akan sekolah tapi siapa yangpedulikan aku aku mengetahui politik negeri dari majalah tempo, aku tahu cerpen , dongeng dari majalah bobo, aku tahu menghitung dari buku matimatika kelas satu sd, smp bahkan aku tahu bahasa inggris dari majalah xy kids. Membaca bukan cumin memperhatikan bacaan tapi juga  memahami bacaan itu yang membuat aku bahagia membaca adalah hobi seorang anak pemulung. Manfaat itu tak aku gunakan sendiri aku mengajari anak-anak kecil juga yang tidak sekolah belajar membaca menghitung dengan ilmu yang minim tapi tak membuat aku gentar aku juga terus belajar dengan membaca apapun buku yang dapat aku baca

Cerpen "Sepatu Sebelahku"



Karya : Fadelun Heryanto

            Matahari mulai malu menampakkan dirinya terlihat jelas diwajah merahnya. Aku tahu tidakkan ada lagi kotak besi biru berlalu lalanguntuk mengantarku pulang. Aku beranjak dari kursi taman, mengambil keputusan yang tepat untuk pulang dengan berjalan, padahal bumi baru saja dibasahi hujan. Bukan tidak ingin berjalan namun aku merasa lelah seharian di gedung berkotak awal dari semua kehidupanku, selain itu jalan yang basah akan membuat sepatu baruku basah pula. Aku berfikir untuk melepas alas kaki kesayanganku dan satu-satunya masuk ke dalam tas dan aku pun berjalan tanpa alas kaki.berjalan di kota yang sesak saat sore ini menambah tubuhku letih apalagi aspal yang tidak rata membuat kakiku sakit dan basah karena genangan air yang akulewati.
            Tiba di istana namun tak lupa bersujud dan menghadap kepada yang kuasa. Air hangat membasahi tubuh membuat sedikit penat dalam fikiranku hilang serta letih tubuhku terbayar.
            Hari panas, hujan seperti biasa aku lewati di gedung berkotak tempat mencari ilmu. Pergi kesana sebelum matahari terbit dan pulang ketika matahari tepat akan meninggalkan tempat. Dan bisa dibayangkan gedung ini adalah rumah kedua bagiku tentu saja waktu sebelas jam berada di gedung bersama keluarga besar tanpa ikatan darah dengan semua peraturan yang ada serta orangtua yang bahkan memiliki sejuta penat labih dari aku rasakan namun kenapa dia begitu nyaman.
            Sabtu saat semua berpakaian coklat-coklat dan bicara bercampur bahasa asing. Aku membantu salah seorang orang tua ku memindahkan barang0barang dari gedung a ke gedung c, melepaskan alas kaki memasuki ruang bersih itu bersama teman-temanku mengangkut lemari. Tak kuduga aku bingung setelah membantu aku melihat sekeliling sepatuku hanya ada satu ya satu saja bukan satu pasang tapi satu buah sebelah kiri, aku bingung marah apalagi melihat teman-temanku yang aku anggap saudar hanya diam dan tak perduli. Tak tahu harus berfikir apa orang yang aku lindungi ketika susah malah tak perdulikan aku, air susu dibalas air tuba, itulah peribahasa yang pas buat mereka. Aku marah dan bingung memegang sepatuku sebelah kiri. Aku berfikir esok apa yang harus aku kenakan untuk menutupi kaki ini, “sandal” pastinya siap menerima hukuman dan aku pun berfikir bagaimana aku pulang nanti, tak ingin lagi aku berjalan tanpa alas kaki yang membuat kaki-kaki ini menjerit. Aku menangis di dalam hati atas perbuatan mereka yang tak acuh kepadaku atau kah manusia sekarang seperti itu tak peduli lagi pada saudaraatau aku ada salah, tetapi mengapa mereka semua harus demikian.
            Membeli alas kaki menghabiskan uang jajanku hari ini sandal ituyang ukuranya pun tak menutupi semua kakiku. Aku pulang berjalan kaki namun hati ini masih merasa sedih dengan sepatu yang telah ditinggal pasanganya aku pegang erat selama perjalanan pulang. Orang tuaku pasti tidak akan membelikan aku sepatu baru karena sepatu itu saja masih berumur muda , apalagi kondisi ekonomi orang tuaku saat ini tak sampai hati diriku meminta sepatu baru.
Di rumah, di istana ku berbicara pada ibu. Ibu hanya tersenyum memberi uang tak banyak dan menunjuk gudang, aku berlari ke gudang melihat sepatu lusuhku yang telah sobek, aku mengerti ibu menyuruhku ke sol sepatu membawa sepatu lusuh dan uang itu. Pulang dari sol sepatu melihat sepatu lusuhku seperti habis operasi sempit memang namun itu telah membuat aku tersenyum lagi. Kini sepatu ku yang ditinggal pasangannya aku letakkan di atas meja belajarku, hingga aku selesai dari gedung berkotak-kotak itu sepatu sebelahku mengingatkan kenangan pahit dari saudara-saudara seperjuanganku

Selasa, 20 September 2011

istilah dalam bahasa


pendidikan

1.     Eksamen (Ujian).
Eksamen untuk menjadi anggota Brimop akan diadakan pada tanggal 29 april.
2.     Legislatif (Badan yang berkuasa membuat UU).
MPR adalah dewan legislatif.
3.     Lokal (Ruanggan).
Kedua anak itu rupanya sekolah dalam satu lokal.
4.     Teknologi (Serba elektronik).
Pada jaman sekaran teknologi sudah umum digunakan didunia pendidikan.
5.     Anarkisme (ajaran) /paham yang menentang setiap kekuatan Negara.
Sifat anarkisme tidaklah baik dibawa dilingkungan sekolah.
6.     Anarkis (Penganjur) /peganut.
Tidak jarang para mahasiswa menggunakan sifat anarkisnya pada saat berdemo.
7.     Liberal (Melakukan sesuatu dengan cara baru dan tyerbuka).
Paham liberal tidak hanya digunakan dalam pemilihan presiden, tapi dalam dunia sekarang pun sudah ada yang menggunakan paham liberal.
8.     Kawak (tua).
Dalam menuntut ilmu setinggi- tingginya orang tidak mempermasalahkan usia, meskipun sudah kawak
9.     Dialek (logat) bahasa yang tidak pada umumnya.
Anak yang sudah terbiasa bicara dengan dialek, biasanya akan kesulitan pada saat menyeyuaikan diri berbicara didalam sekolah yang lingkunganya mengunakan bahasa pendidikan pada umumnya.
10 Global (menyeluruh).
Pada zaman sekarang, pendidikan SMP saja sudah diajarkan pendidikan secara global.


Sastra

1 Novel (karangan berisi cerita).
Menurutku cukup menarik sekali isi dari novel yang berjudul cinta segi lima itu.
2. Cerpen (cerita pendek).
Biasanya tiap majalah yang terbit didalamnya terdapat bacaan cerpen.
3. Doggeng (Cerita tidak nyata /hayalan).
Tiap menjelang tidur biasanya anak kecil suka dibacakan doggeng.
4. Drama (cerita sandiwara yang mengharukan).
Sungguh, pertunjukan drama tadi menyentuh hatiku.
5. Puisi (Sajak) /sair sastra yang bersajak.
Suara anak itu sungguh menyejukan hati pada saat membacakan puisi yang berjudul Bunda.
6. Sejarah (sisilah) / garis keturunan.
Adakah sejarah kerajaan majahpahit.
7. Roman (rupa /muka).
Sungguh terlihat merah jambu roman anak itu pada saat membawakan puisi cinta.
8. Hikayat (cerita kuno /kisah)
Dizaman sekarang ini banyak sekali hikayat yang sudah teerlupakan.
9.     Pantun (Sajak pendek).
Banyak sekali dalam acara lamaran biasanya diadakan berbalas pantun sebelum ditentukan lamaranya diterima apa tidak.
10.                        Epos (sajak /lakon kepahlawanan).
Dalam pertunjukan tadi anak itu sangat pas pada saat memerankan bagian epos- nya.



Bahasa

1.     Dialek (logat /bahasa yang tidak seharusnya).
Dialek pada saat ini tidak pas bila digunakan dilingkungan sekolah.
2.     Nominal (nilai).
Hadiah dari lomba lompat karung itu nominalnya sangat sedikit sekali.
3.     Berat (terasa banyak tekanan).
Hatiku terasa berat meninggalkan ibu dirumah sendirian.
4.     Tajam (bermata tipis).
Bibirmu lebih tajam dari sebilah pedang.
5.     Kacau (campur aduk).
Kau kacau semua orang dengan mulut berbisamu.
6.     Operasi (bedah).
Tiap menjelang lebaran haji biasanya diadakan operasi ketupat dipasar- pasar.
7.     Kawak (tua).
Bahasamu seperti orang yang sudah kawak saja.
8.     Puisi (sajak/ sair).
Dalam membaca puisi biasanya n[menggunakan bahasa yang menyentuh hati.
9.     Sejarah (silsilah).
Bahasa sejarah biasanya menggunakan bahasa yang kuno.
10.                        Novel (karangan berisi cerita).
Gaya bahasa novel itu cukup menarik.



Sosial

1.     Empatik
Empatik sekali sikap anak itu dilingkungan tempat tinggalnya.
2.     Eksekusi
Eksekusi rumah yang terbakar itu cukup memakan waktu.



Ekonomi

1.     Espor (Pedagang besar yang menggirim barangnya keluar negri).
Penggusaha itu telah meng espor beberapa hasil usahanya
2.     Impor (barang yang masuk kedalam negri).
Bajuku ini imporean dari luar negri.


Sais

1.     Operasi (bedah).
Pasien pada no 73 akan mendapat giliran operasipada jam 1 siang.
2.     infus (cairan vitamin dan sari makanan).
Pasien itu sudah menghabiskan beberapa botol infus.



Budaya

1.     Diskriminatif (berdasarkan ciri- ciri membedakan oarng)
Dari melihat mata saja seseorang sudah dapat mendiskriminatif.
2.     Civilization (hasil kebudayaan yang dianggap bernilai tinggi dan luhur)
Tari merak merupaka civilization bagi masyarakat Indonesia.

Karya Ilmiah


Karya Tulis

Gizi Buruk Di Negeri Ini

 















OLEH:
Fadlun Heryanto
11695
IXg
Guru Pembimbing  Rafnis.spd

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
SMPN 7 Jambi
Jln. A. Thalib, Telanai Pura, Jambi

2008-2009

Kata Pengantar


Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkat kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Adapun penulis mengambil tema yang berjudul “Gizi Buruk Di Negeri Ini” dikarenakan semakin maraknya kasus gizi buruk dan semakin kurang pedulinya masyarakat terhadap kesehatandan pendididkan yang mampu mencegah gizi buruk.
Selanjutnya penulis berterima kasih kepada :pertama Ibu Rafnis.spd selaku guru pembumbing,karena beliaulah yang telah mengajari dan membimbing penulis hingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini, kedua Orang tua yang telah membantu dari segi materil ataupun non materil, ketiga kepada pihak-pihak yang tak dapat disebutkan satu-persatu.
Dan yang terakhir penulis mohon maaf jika ada kesalahan kata dalam penulisan karya tulis ini, itu semua hanya kehilafan semata, mudah-mudahan dengan selesainya karya tulis ini dapat dijadikan pengetahuan bagi pembaca dan dapat menyadarkan kepada masyarakat bahwa betapa pentingnya kesehatan apalagi kesehatan seorang anak yang mungkin kelak menjadi seorang yang sukses bagi keluarga bangsa dan Negara.



                                                                                                                     




Jambi,    Januari2009
                                                                                                                    Penulis               



                                                                                                                        FH      



i
Daftar Isi



Kata Pengantar…………………………………………….…………………………i
Daftar Isi………………………………………………..…………………….………ii

BAB I Pendahuluan………………………………..…………………………...1
1.1     Latar Belakang Masalah……………………………….…….........1
1.2     Rumusan Masalah …………………………………….....………..2
1.3     Tujuan Masalah …………………………………………..……….2
1.4     Manfaat Penulisan……………………………………….….……..2

BAB II Gizi Buruk…………………………………………………….….………3
                    2.1 Pengertian Gizi Buruk…………………………………….……..…3
                    2.2 Penyebab Gizi Buruk……………………………………….………4
                    2.3 Pesebaran Gizi Buruk………………………………………...…….5
                    2.4 Akibat Gizi Buruk……………………………………………..……6
                    2.5 Pencegahan Gizi Buruk………………………………………...…..7
                    2.6 Tindakan Pemerintah Mengatasi Gizi Buruk………………..…...7

BAB III Penutup………………..…………………………………………….………9
                    3.1 Kesimpulan……………...…………………………………..………9
                    3.2 Saran…………………………………………………………………9

Daftar Pustaka………………………………………………………………...…….10


ii
BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakan Masalah

Kesehatan sangatlah penting karena merupakan suatu pemberian Tuhan Yang Maha Esa yang hanya dapat dibalas dengan menjaga dan merawatnya. Jika tubuh kita sehat dan gizi terpenuhi kita akan terhindar dari penyakit dan dapat melakukan aktifitas apapun tanpa takut kesehatan terganggu, agar kesehatan tidak terganggu kita harus memperhatikan gizi dan kondisi tubuh serta lingkungan sekitar kita yang mungkin dapat menyebabkan kesehatan terganggu.
Diberbagai suatu media masa sering kali masalah atau kasus mengenai gizi buruk, hal ini sangat mengejutkan apalagi di Indonesia yang kaya akan sumber alam penduduknya malah terkena gizi buruk, seperti berita yang dimuat disalah satu media masa balita di kediri menglami penyakit gizi buruk, tidak hanya di kediri tetapi juga di berbagai daerah Indonesia lainya. Menurut kepala Pusat Ketersediaan Makanan Departemen Pertanian RI ,Tjuk eko hari basuki 27 %balita di Indonesia mengalami gizi buruk, selain itu hal ini sudah terjadi sejak lama.
Kasus ini sangat memprihatinkan, sebagai generasi muda yang gizinya terpenuhi hal ini sngat disayangkan, oleh karena itu penulis berusaha mencari tahu berbagai hal tentang gizi buruk di dalam karya tulis ini.

1.2   Rumusan Masalah

Menurut paparan di atas rumusan masalah karya tulis ini adalah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi gizi buruk.

1.3  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui cara mengatasi gizi buruk.

1.4  Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan karya ilmiah ini sebagai media baca yang memberitahu pembaca cara mengatasi gizi buruk sehingga pembaca berpatisipasi mencega gizi buruk dan dapat terhindar dari gizi buruk.








Bab II
gizi buruk

2.1 Pengertian Gizi Buruk
Menurut situs wikipedia.org (tanpa tahun) gizi buruk atau ‘honger oedema’ disebabkan dengan cara bersamaan atau salah satu dari ‘sitoma meramus’ dan ‘kwashiokronis’ adalah sebuah penyakit di Indonesia bias diakibatkan karena kekurangan protein pada anak.
Hal tersebut dibenarkan oleh dr subagyo.spp dalam situs wordpres.com (2007) menyatakan bahwa gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya di bawah rata-rata.
Prof. Zulfikar Bhutta dari Departemen Pediatric dan Kesehatan Anak di Universitas Aga Khan (1999:5) juga menyatakan gizi buruk merupakan bentuk terparah dari proses kekurangan gizi secara lama.
Dari pernyataan di atas bahwa gizi buruk merupakan kondisi seseorang yang gizinya di bawah rata-rata normal diakibatkan kekurangan asupan gizi yang baik dan akurat dalam jangkauan lama dan pola asuh gizi yang buruk, selain itu kemungkinan sudah mengidap penyakit infeksi yang berakibat menurunya kondisi kesehatan tubuh.
Gizi buruk ini biasaanya terjadi pada balita dan biasanya ditandai dengan membusungnya perut, gizi buruk juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak juga pada kecerdasan anak.

2.2 Penyebab Gizi Buruk
Menurut dr.Subagyo.spp dalam situs wordprees.com (2007) menyatakan gizi buruk di sebabkan beberapa faktor: pertama gizi buruk disebabkan oleh kurangnya potensi alam atau kesalahan pola asuh, kedua gizi buruk dapat disebabkan dari segi kesehatan sendiri yakni adanya penyakit kronis terutama pada gangguan metabolisme dan penyerapan makanan.
Selain itu Mentri Kesehatan Indonesia dr.Siti Fadilah dalam situs kesehatan-gizi.blogspot (2009:1) menyebutkan ada 3 hal yang kait mengait dalam hal gizi buruk yaitu: pendidikan rendah, kemiskinan, dan kesempatan kerja rendah, ketiga hal itu mengakibatkan kurangnya ketersediaan makanan pada rumah tangga dan polah asuh yang keliru pada anak, hal ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi.
Dalam situs wikipedia.org (tanpa tahun) juga menyebutkan penyebab langsung gizi buruk dikarenakan bencana alam ,daya beli masyarakat, tingkat pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Menurut tim redaksi kompas (2008:1) bahwa gizi buruk disebabkan perilaku masyarakat dan lingkungan tempat tinggal.
Dari semua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa gizi buruk dapat disebabkan beberapa faktor: secara langsung atau secara tidak langsung. Adapun faktor secara langsung ialah:
·         Asupan gizi yang diterima tidak seimbang dalam jangkauan lama
·         Anak menderita penyakit kronis
·         Anak yang sakit asupan gizi tidak dapat dimanfaatkan secara opimal karena gangguan penyerapan akibat infeksi,
Sedangkan faktor secara tidak langsung yaitu:
·         Tidak cukup persediaan makanan
·         Pola asuh yang keliru
·         Kesehatan lingkungan yang kurang baik dan
·         Akses pelayanan kesehatan yang terbatas
Semua itu berkaitan dengan randahnya tingkat pendidikan ,rendahnya tingkat pendapatan dan kemiskinan.

2.3 Pesebaran Gizi Buruk Di Indonesia
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia pada situs depkes.com (2008), pada tahun 2004, kasus gizi kurang dan gizi buruk sebanyak 5,1 juta. Kemudian pada tahun 2005 turun menjadi 4,42 juta. Tahun 2006 turun menjadi 4,2 juta (944.246 di antaranya kasus gizi buruk) dan tahun 2007 turun lagi menjadi 4,1 juta (755.397 di antaranya kasus gizi buruk).
Berdasarkan data Departemen Kesehatan Indonesia pada tahun 2003, gizi buruk pada balita tersebar hampir merata di seluruh Indonesia.Gizi.net (2004) memberitahukan bahwa Tabel 1 menunjukkan ranking propinsi tertinggi penderita gizi buruk berdasarkan jumlah kasus


No. Propinsi No. Propinsi No. Propinsi No. Propinsi   No.Propinsi
01 Sulsel    08 Riau        15 Gorontalo 22 Sulut           29 D.I. Yogya
02 Sumut    09 Sumbar   16 Lampung  23 Bengkulu
03 NTT      10 Sulteng    17 Banten      24 Bangka Belitung
04 Jatim     11 Kaltim     18 Papua        25 Bali
05 Jateng    12 Kalsel      19 Papua       26 Jambi
06 Jabar      13 NTB        20 DKI          27 Maluku Utara
07 Kalbar    14 Sumsel    21 Kalteng    28 Maluku                                             
Table I

2.4 Akibat GIzi Buruk
Menurut website wikipedia.org (tanpa tahun) dampak dari adanya gizi buruk berkaitan dengan tingkat kecerdasan anak, rabun senja, serta tidak tahan terhadap penyaki, terutama infeksi.Ketentuan WHO juga menyebutkan bila angka kekurangan gizi telah mencapai 30% dinyatakan tinggi dan perlu tingkat lanjut.
Hal itu dibenarkan oleh ahli gizi ir.tatang s.msc (2005) menyatakan seseorang anak yang pada usia balita mengalami gizi buruk berakibat memiliki ‘intelegent quotient ‘ (IQ) lebih rendah dari anak; lain ketika memasuki sekolah.
S.widodo (2008:2) menyatakan bahwa gizi buruk akan berakibat buruk pada penderita misalnya membusungnya perut dan rendahnya IQ.
Tim redaksi kompas (2009:1) muncul berita balita di Kediri berumur 2 tahun yang beratnya di bawah rata hal ini menunjukkan bahwa gizi buruk juga berpengaruh pada berat badan tubuh.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa gizi buruk dapat berakibat fatal terhadap pertumbuhan dan perkembangan, juga dapat berpengaruh pada ‘intelegent quotient’ (IQ) sehingga kecerdasanya berkurang.

2.5 Pencegahan Gizi Buruk
Menurut website wikipedia.org (tanpa tahun) gizi buruk dapat dicegah dengan cara memberikan, makanan bergizi berupa sayuran, buah-buahan, makanan mengandung karbonhidrat, makanan mengandung protein, dan lain-lain, kemudian dilanjutkan pemberian asi bagi anak 0 bulan sampai 12 bulan.
Tim redaksi Jambelis media (2008:2) bahwa gizi buruk dapat dicegah dengan uluran tangan masyarakat dan partisipasi dalam pencegahan gizi buruk.
Hal itu juga dibenarkan depkes.com (2005) pencegahan gizi buruk dapat dilakuakan dengan pemberian makanan tambahan pemulihan gizi buruk (MP-ASI) pada balita yang besar badanya tidak naik, penyelenggaraan PMT penyuluhan disetiap posyandu.
Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa gizi buruk dapat dicegah asalkan ada kemauan dan kerja sama ,serta pengetahuan.

2.6 Tindakan Pemerintah Mengatasi Gizi Buruk
Menurut Menteri Kesehatan RI (2008:11) , tanggung jawab Depkes adalah merencanakan dan menyediakan anggaran bagi keluarga miskin melalui jaminan kesehatan masyarakat, membuat standar pelayanan, buku pedoman serta melakukan pembinaan dan suvei program ke provinsi, kabupaten dan kota..
Nurpudji A.salim (tanpa tahun) mengatakan Depkes pada tahun 2005 telah mencanangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005 – 2009. Mentri kesehatan (2008:12) menambahkan, pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas pelayanan kesehatan dan gizi yang bermutu melalui penambahan anggaran penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk menjadi Rp. 600 milyar pada tahun 2007 dari yang sebelumnya 63 milyar pada tahun 2001.
Tim redaksi (tanpa tahun) mengatakan anggaran tersebut ditujukan untuk:
1.      Meningkatkan cakupan deteksi gizi buruk melalui penimbangan bulanan balita di posyandu
2.      Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di puskesmas/RS dan rumah tangga
3.      Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi dari keluarga miskin
4.      Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak (ASI/MP-ASI)
5.      Memberikan suplementasi gizi (kapsul Vit.A) kepada semua balita



Bab iii
penutup

3.1Kesimpulan
Gizi buruk adalah suatu kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya dibawah rara-rata, faktor gizi buruk yang berkaitan ada tiga hal yaitu kemiskinan, pendididkan rendah, dan kesempatan kerja rendah, ketiga hal itu menyebabka pola suh dan ketersediaan makanan kurang., pesebaran gizi buruk di Indonesia sudah mulai merata sejak dahulu, akibat yang di timbulkan oleh gizi buruk adalah pertumbuhan dan perkembangan terganggu, pemerintah Indonesia saat ini juga berusaha menangani kasus gizi buruk.

3.2 Saran
Diperlukan terobosan-terobosan baru atau pemikiran dan tindakan yang dapat menanggulangi gizi buruk, oleh karena itu Departemen Kesehatan dan Pertanian Pusat harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan, pendididkan, dan lapangan pekerjaan . Selain itu generasi muda Indonesia harus belajar dengan bersungguh-sungguh dalam belajar agar masa depan terjamin dan membawa Indonesia sehat.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim,Tanpa tahun,Dampak Dari Gizi Buruk,New York:www.wikipedia.org
         _  ,Tanpa tahun,Gizi Buruk Dapat Dicegah,Jakarta,www.Wikipedia.org
_           ,Tanpa tahun, Pengertian Gizi Buruk,Jakarta:www.wikipedia.org
             ,2003,Penyebab Gizi Buruk,Jakarta:www.gizi.net
             ,2005,Pencegahan Gizi Buruk,Jakarta:www.depkes.com
             ,2008, Anti Kelaparan dan Gizi Buruk,Makasar:Jambiles Media
             ,2008.Penulisan Data Gizi Buruk Harus Akurat,Jakarta:www.depkes.com
Bhuta, Zulfikar, prof,1999,Hubungan Otak dan Gizi, Islambad:DPKA-
          kesehatan.blogspot
Fadilah, Siti,2009,Gizi Buruk dan Penyebabnya,Jakarta:kesehatan-gizi.blogspot
Tim Redaksi,.Tanpa tahun,Pangan Untuk Semua,Jakarta:www.wordpres.com
             ,2008,Lingkungan Penyebab Gizi Buruk,Mataram:Kompas
             ,2009,Gizi Bruk Tidak Mampu Berobat,Kediri:Kompas.com
S,Tatang,2005,Hubungan Otak Kosong Dengan Gizi Buruk ,Jakarta:Hotnews.com
Subagyo,dr.2007,Gizi Buruk di Indonesia,Jakarta:www.wordpres.com
T.Salim Nurpadji A,Tanpa tahun,Seputar Gizi Buruk,Jakarta:www.gizi.net
Widodo,S,2008,Gizi Buruk Di Jawa,puwokerto:Poluantri