Gizi Buruk Di Negeri Ini
Oleh :Fadlun Heryanto
Kesehatan sangatlah penting karena merupakan suatu pemberian
Tuhan Yang Maha Esa yang hanya dapat dibalas dengan menjaga dan merawatnya.
Jika tubuh sehat dan gizi terpenuhi kita akan terhindar dari penyakit dan dapat
melakukan aktifitas apapun tanpa takut kesehatan terganggu, agar kesehatan
tidak terganggu kita harus memperhatikan gizi dan kondisi tubuh serta
lingkungan sekitar kita yang mungkin dapat menyebabkan kesehatan terganggu.
kasus mengenai gizi buruk, hal ini sangat mengejutkan apalagi di Indonesia yang
kaya akan sumber alam penduduknya malah terkena gizi buruk, semua ini sangat
memprihatinkan, sebagai generasi muda yang gizinya terpenuhi hal ini sngat
disayangkan sehingga saya ingin mengungkit tentang gizi buruk. Masalahnya
adalah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi gizi buruk, tujuan penulisan
karya tulis ini adalah untuk mengetahui cara mengatasi gizi buruk, sehingga
dapat mengetahui manfaat penulisan karya tulis ini yaitu sebagai media baca yang
memberitahu pembaca cara mengatasi gizi buruk sehingga pembaca berpatisipasi
mencega gizi buruk dan dapat terhindar dari gizi buruk.
Menurut situs wikipedia.org (tanpa tahun) gizi buruk atau ‘honger oedema’ disebabkan dengan
cara bersamaan atau salah satu dari ‘sitoma
meramus’ dan ‘kwashiokronis’
adalah sebuah penyakit di Indonesia bias diakibatkan karena kekurangan
protein pada anak. Berarti gizi buruk merupakan kondisi seseorang yang gizinya
di bawah rata-rata normal diakibatkan kekurangan asupan gizi yang baik dan
akurat dalam jangkauan lama dan pola asuh gizi yang buruk, selain itu
kemungkinan sudah mengidap penyakit infeksi yang berakibat menurunya kondisi
kesehatan tubuh. Gizi buruk ini biasaanya terjadi pada balita dan biasanya
ditandai dengan membusungnya perut, gizi buruk juga dapat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan anak juga pada kecerdasan anak.
Mentri Kesehatan Indonesia dr.Siti Fadilah dalam
situs kesehatan-gizi.blogspot (2009:1) menyebutkan ada 3 hal yang kait mengait
dalam hal gizi buruk yaitu: pendidikan rendah, kemiskinan, dan kesempatan kerja
rendah, ketiga hal itu mengakibatkan kurangnya ketersediaan makanan pada rumah
tangga dan polah asuh yang keliru pada anak, hal ini mengakibatkan kurangnya
asupan gizi. Berarti gizi buruk
dapat disebabkan beberapa faktor: secara langsung atau secara tidak langsung. Adapun
faktor secara langsung ialah:
·
Asupan
gizi yang diterima tidak seimbang dalam jangkauan lama
·
Anak menderita penyakit kronis
·
Anak
yang sakit asupan gizi tidak dapat dimanfaatkan secara opimal karena gangguan
penyerapan akibat infeksi,
Sedangkan faktor
secara tidak langsung yaitu:
·
Tidak cukup persediaan makanan
·
Pola asuh yang keliru
·
Kesehatan
lingkungan yang kurang baik dan
·
Akses pelayanan kesehatan yang terbatas
Semua itu berkaitan dengan randahnya tingkat pendidikan
,rendahnya tingkat pendapatan dan kemiskinan.Gizi buruk sudah mnyebar merata di
indonesia
dan setiap tahun penyakit gizi buruk mengalami peningkatan. Gizi buruk
berakibat fatal jika tidak dicegah dengan cepat mulai dari membusungnya perut
dan terus lapar , hingga kematian pada penderita.
GIzi buruk tentu dapata dicegah dengan upaya pemberian
makanan yang sehat dan bernutrisi pada anak seperti buah-buahan, sayuran,
makana mengandung protein, makanan mengandung karbonhidrat dan jangan lupa
pemberian ASI bagi nak pada usia 0-12 bulan. Uluran tangan masyarakat sangat
berperan dalam pencegahan gizi buruk., pencegahan gizi buruk juga dapat
dilakuakan dengan pemberian makanan tambahan pemulihan gizi buruk (MP-ASI) pada
balita yang besar badanya tidak naik, penyelenggaraan PMT penyuluhan disetiap
posyandu.
Nurpudji A.salim (tanpa tahun) mengatakan Depkes pada tahun
2005 telah mencanangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan
Penanggulangan Gizi Buruk 2005 – 2009. Mentri kesehatan (2008:12) menambahkan,
pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas pelayanan kesehatan dan gizi yang
bermutu melalui penambahan anggaran penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk
menjadi Rp. 600 milyar pada tahun 2007 dari yang sebelumnya 63 milyar pada
tahun 2001.
Tim redaksi (tanpa
tahun) mengatakan anggaran tersebut ditujukan untuk:
1.
Meningkatkan
cakupan deteksi gizi buruk melalui penimbangan bulanan balita di posyandu
2.
Meningkatkan
cakupan dan kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di puskesmas/RS dan rumah
tangga
3.
Menyediakan
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi dari
keluarga miskin
4.
Meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak
(ASI/MP-ASI)
5.
Memberikan
suplementasi gizi (kapsul Vit.A) kepada semua balita
Dari semua rangkaian menyatakan bahwa gizi
buruk adalah suatu kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya
dibawah rara-rata, faktor gizi buruk yang berkaitan ada tiga hal yaitu
kemiskinan, pendididkan rendah, dan kesempatan kerja rendah, ketiga hal itu
menyebabka pola suh dan ketersediaan makanan kurang., pesebaran gizi buruk di
Indonesia sudah mulai merata sejak dahulu, akibat yang di timbulkan oleh gizi
buruk adalah pertumbuhan dan perkembangan terganggu, pemerintah Indonesia saat
ini juga berusaha menangani kasus gizi buruk, dan diperlukan
terobosan-terobosan baru atau pemikiran dan tindakan yang dapat menanggulangi
gizi buruk, oleh karena itu Departemen Kesehatan dan Pertanian Pusat harus
bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan,
pendididkan, dan lapangan pekerjaan . Selain itu generasi muda Indonesia harus
belajar dengan bersungguh-sungguh dalam belajar agar masa depan terjamin dan
membawa Indonesia sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar